3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Naskahmu Ditolak (Cara Mengubah Penolakan Menjadi Peluang)
3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Naskahmu Ditolak (Cara Mengubah Penolakan Menjadi Peluang)
Menerima surat penolakan dari penerbit atau agensi adalah salah satu momen paling menyakitkan dalam karier seorang penulis. Itu adalah pukulan telak yang membuat kita mempertanyakan segalanya: ide cerita, kemampuan menulis, bahkan keputusan untuk menjadi penulis. Perasaan kecewa, marah, dan malu adalah reaksi yang sah.
Namun, di antara para penulis profesional, penolakan bukanlah akhir dari segalanya. Justru, penolakan adalah bagian integral dari proses penerbitan. J.K. Rowling ditolak berkali-kali. Stephen King menempelkan surat penolakan di dindingnya. Penulis sukses mengubah penolakan dari alasan untuk berhenti, menjadi panduan untuk maju.
Lalu, apa yang harus kamu lakukan setelah menerima surel penolakan? Ikuti tiga langkah fundamental ini untuk memproses kekecewaan, menganalisis kelemahan, dan merencanakan langkah strategis berikutnya.
1. Beri Ruang untuk Proses Emosi (The Cooldown)
Kesalahan fatal pertama yang dilakukan penulis pemula saat naskah mereka ditolak adalah bereaksi secara spontan, entah dengan menghapus naskah, atau mengirim surel balasan yang penuh emosi kepada pihak redaksi.
Tindakan paling profesional saat menerima penolakan adalah: Jangan lakukan apa-apa, kecuali bernapas.
A. Jeda (Minimal 24 Jam)
Setelah membaca surel penolakan, segera tutup laptop Anda. Jangan mengirim balasan, jangan mulai mengedit, dan jangan langsung mencari penerbit lain. Berikan waktu minimal 24 hingga 48 jam bagi diri Anda untuk memproses rasa sakit, kekecewaan, atau bahkan kemarahan yang muncul. Gunakan waktu ini untuk melakukan hal yang menenangkan, seperti membaca buku favorit, berjalan-jalan, atau menonton film.
B. Validasi Diri dan Pisahkan Nilai Diri
Ingatlah: Penolakan naskah bukanlah penolakan terhadap nilai diri Anda sebagai manusia atau sebagai penulis. Naskah adalah produk, dan produk itu, saat ini, tidak sesuai dengan kebutuhan pasar atau kebijakan redaksi.
Akui perasaan kecewa tersebut. Tidak masalah jika Anda merasa sedih. Setelah masa jeda berakhir, barulah Anda bisa kembali melihat naskah tersebut dengan pikiran yang lebih logis.
C. Simpan dan Arsipkan Penolakan
Jangan buang surel penolakan tersebut. Arsipkanlah, anggap itu sebagai badge of honor. Setiap penolakan yang Anda terima adalah bukti bahwa Anda sudah cukup berani untuk mengirimkan karya Anda keluar sana—suatu langkah yang tidak banyak orang berani lakukan.
2. Analisis Kritik dengan Kepala Dingin (The Diagnosis)
Setelah emosi mereda, saatnya kembali ke naskah dan surat penolakan sebagai seorang profesional yang sedang melakukan analisis bisnis dan artistik.
A. Bedakan Alasan Penolakan (Internal vs. Eksternal)
Pahami bahwa penolakan dibagi menjadi dua kategori besar:
Eksternal (Alasan Pasar/Bisnis): Ini sering tertulis dalam penolakan standar, misalnya: "Genre ini sudah terlalu banyak," "Tema terlalu sensitif," atau "Tidak sesuai dengan lini penerbitan kami saat ini." Jika penolakan bersifat eksternal, itu berarti naskah Anda mungkin sudah bagus, tetapi kurang beruntung di waktu yang tepat.
Internal (Alasan Kualitas/Naskah): Ini lebih penting. Walaupun jarang diberikan secara detail, coba cari petunjuk, seperti: "Alur terasa lambat," "Karakter kurang kuat," atau "Klimaks kurang bertenaga." Jika Anda menerima beberapa penolakan dengan alasan yang sama, itu adalah sinyal bahwa Anda perlu revisi mayor.
B. Lakukan Revisi Mayor (Deep Editing)
Jangan hanya memperbaiki typo dan mengirimkannya kembali. Jika naskah Anda ditolak, kemungkinan besar ada masalah makro yang serius, seperti lubang plot (plot holes), tokoh yang tidak konsisten, atau pacing (tempo cerita) yang lambat di tengah.
Gunakan kritik—sekecil apa pun itu—sebagai lampu sorot untuk meninjau kembali fondasi cerita Anda. Revisi naskah yang ditolak adalah investasi terbaik bagi karier menulis Anda.
C. Cari Umpan Balik dari Pembaca Beta
Sebelum mengirim ulang naskah yang sudah direvisi, mintalah beta readers (pembaca awal) baru—orang-orang yang belum pernah membaca naskah tersebut sebelumnya—untuk memberikan penilaian. Fokuskan pertanyaan Anda pada masalah yang diindikasikan dalam surat penolakan (misalnya, "Apakah bagian tengahnya membosankan?"). Umpan balik pihak ketiga yang jujur sangat berharga.
3. Petakan Strategi Baru dan Lakukan Resubmit (The Forward Plan)
Setelah naskah direvisi dan diperkuat, tugas Anda sekarang adalah mengembalikannya ke pasar dengan strategi yang lebih cerdas.
A. Evaluasi Paket Pengajuan Naskah
Seringkali, masalah bukan terletak pada naskah, melainkan pada packaging. Periksa kembali kelengkapan dan kualitas dokumen pengantar Anda:
Surat Pengantar: Apakah sudah profesional dan sesuai dengan format yang diminta penerbit?
Sinopsis: Apakah sinopsis Anda terlalu panjang atau justru tidak cukup menjual konflik utama? Sinopsis yang kuat adalah senjata pemasaran pertama Anda.
Biografi Penulis: Apakah sudah menunjukkan bahwa Anda profesional dan siap bekerja sama?
B. Riset Penerbit dengan Lebih Spesifik
Jangan mengirim naskah fiksi ilmiah ke penerbit yang fokus pada buku anak-anak. Lakukan riset yang lebih mendalam:
Cek Katalog: Periksa buku-buku yang baru-baru ini diterbitkan oleh calon penerbit. Apakah genre dan vibe naskah Anda benar-benar cocok dengan daftar mereka?
Cek Call for Submissions: Baca dengan saksama persyaratan pengiriman terbaru. Penerbit sering mengubah fokus genre mereka.
C. Pertimbangkan Jalur Alternatif (Plan B)
Jika penolakan terus datang bertubi-tubi, jangan jadikan naskah Anda sebagai sandera. Pertimbangkan jalur lain:
Penerbitan Digital/Indie: Menerbitkan secara swadaya (self-publishing) melalui platform digital memungkinkan Anda menguji pasar dan membangun basis pembaca terlebih dahulu.
Kontes Menulis: Mengirim naskah ke kontes yang kredibel bisa menjadi cara untuk mendapatkan pengakuan dan menarik perhatian penerbit.
Kesimpulan
Penolakan adalah harga masuk ke dunia penulisan profesional. Itu adalah proses pemurnian yang memisahkan penulis yang hanya bermimpi dengan penulis yang bertekad kuat. Setiap naskah yang ditolak adalah naskah yang berhasil Anda selesaikan, dan itu adalah pencapaian yang harus dibanggakan.
Ambil jeda, analisis masalahnya, perbaiki naskah Anda hingga menjadi tak terbantahkan, dan kirimkan kembali. Ingatlah, cerita Anda layak dibaca, dan tugas Anda adalah memastikan cerita itu sampai ke tangan pembaca yang tepat.
Gabung dalam percakapan