Cerita Pendek: Bisikan Kuno dari Puncak Salju

Cerita pendeng ringan, simpel, baru dan mudah dimengerti. cocok untuk mengisi waktu luang di kala bersantai. Cerpen tema misteri dan fantasi

 Bisikan Kuno dari Puncak Salju


Dr. Elara Vance, ahli paleolinguistik dengan reputasi maverick di Universitas Boston, selalu tertarik pada narasi-narasi yang dianggap fiksi. Baginya, legenda hanyalah sejarah yang ditulis ulang oleh ketakutan dan imajinasi. Obsesinya terfokus pada satu mitos yang samar: Legenda Kawah Salju Abadi.

Legenda itu bercerita tentang Gunung Vespera, sebuah puncak terpencil di Pegunungan Kaukasus yang selalu diselimuti badai salju tak berujung. Konon, di kawah puncaknya, tersembunyi sebuah kota es yang dihuni oleh "Para Penjaga Senyap", makhluk-makhluk bijak yang menjaga pengetahuan dunia. Siapa pun yang mencoba mendaki dan mengganggu mereka akan hilang ditelan badai yang muncul tiba-tiba.

Elara tidak mencari kota es; dia mencari sumber badai.

"Vespera bukanlah dewa yang marah, Profesor," katanya kepada rekan kerjanya yang skeptis. "Itu adalah fenomena yang diatur. Legenda badai abadi adalah peringatan untuk melindungi... sesuatu yang sangat berharga di sana."

Penelitiannya di Perpustakaan Nasional Georgia mengarahkannya pada manuskrip abad ke-12 yang jarang dibaca. Di sana, dia menemukan variasi legenda Vespera. Bukan kota es, melainkan sebuah Gerbang yang dibangun untuk mengandung sesuatu—sebuah energi yang digambarkan sebagai "cahaya yang menghangatkan tetapi membakar". Manuskrip itu juga berisi simbol geometris yang rumit, yang anehnya, sangat mirip dengan diagram isolasi energi nuklir yang samar-samar.

Setelah penggalangan dana yang sulit, Elara tiba di pos terdepan Vespera. Timnya kecil: Ben (insinyur geofisika), dan Kosta (pemandu lokal dan pensiunan pendaki gunung yang tenang).

Kosta memperingatkan Elara setiap hari. "Nyonya Dokter, Nenek moyang saya mengatakan badai itu memiliki mata. Ia tahu niat buruk."

"Niasku murni, Kosta," jawab Elara, menyentuh simbol kuno yang kini tercetak di peta digitalnya.

Mereka mendirikan kemah di kaki kawah. Badai selalu hadir, tetapi tidak pernah benar-benar mendekat, seolah-olah ditarik oleh batas tak terlihat yang persis cocok dengan deskripsi dalam legenda. Ben mengatur perangkatnya, mencoba mendeteksi anomali magnetik atau radiasi.

Pada malam kelima, Ben berteriak dari tenda monitornya.

"Elara! Aku mendapatkan sesuatu! Bukan magnetik, bukan radiasi radioaktif biasa. Ini... sebuah pulsa. Frekuensi yang sangat rendah, sangat kuat. Dan pusatnya... tepat di tengah kawah, di jantung badai."

Mereka tahu mereka harus masuk. Mereka memasang pendeteksi sinyal pulsa sebagai kompas dan mulai mendaki ke dalam badai yang berputar-putar.

Pendakian itu adalah mimpi buruk putih. Visibilitas nol, angin yang memecah gendang telinga, dan suhu yang menusuk tulang. Tetapi pulsa itu memandu mereka. Ketika mereka mencapai pusat, badai tidak menghilang; ia malah membuka diri.

Tepat di bawah titik tertinggi kawah, angin dan salju tiba-tiba mereda, seolah-olah mereka baru saja melangkah keluar dari ruangan badai.

Mereka berdiri di sebuah lembah berbentuk mangkuk, terlindung sempurna. Udara dingin dan tenang. Di tengah lembah itu, bukanlah kota es, melainkan sebuah struktur batu basal hitam yang menakutkan, sebagian terkubur, berbentuk pilar yang aneh dan besar—persis seperti yang digambarkan sebagai "Gerbang" dalam manuskrip.

Pilar itu tidak tampak kuno. Materialnya terlalu halus, terlalu tahan lama, dan memiliki garis-garis kristal biru samar yang bersinar dengan pulsa yang kini terasa di dada mereka.

"Ini bukan batu abad pertengahan, Elara," kata Ben, napasnya membeku di udara. "Ini... teknologi."

Mereka menemukan pintu masuk, sebuah celah yang tertutup oleh lempengan batu dengan simbol-simbol yang mereka pelajari. Ketika Elara menyentuh simbol utamanya, pulsa itu melonjak. Pintu bergeser, memperlihatkan sebuah ruangan gelap di dalamnya.

Di dalam, mereka tidak menemukan emas, tidak ada naskah kuno, hanya satu hal: Sebuah Generator Energi Fusi Dingin.

Bukan generator modern, tetapi canggih. Sebuah reaktor purba yang menggunakan tekanan alami Gunung Vespera dan kristal yang sangat langka (Elara langsung mengenali mineral yang hanya ada di meteorit) untuk menghasilkan energi yang luar biasa bersih dan stabil. Energi itulah, yang mereka sadari, yang menyebabkan pulsa dan yang secara termal memanipulasi udara di sekitar kawah untuk menciptakan badai konstan.

Badai itu bukanlah kutukan. Badai itu adalah sistem pendingin dan kamuflase.

Saat Ben dengan panik mulai memotret dan menganalisis, Kosta masuk dengan wajah pucat.

"Kami tidak sendirian," bisiknya, suaranya tegang. "Aku melihat bayangan... seperti orang, tapi terlalu cepat. Para Penjaga Senyap."

Tiba-tiba, lampu darurat di dalam ruangan generator menyala, dan suara rekaman otomatis mulai berbicara dalam bahasa Georgia kuno. Elara, dengan latar belakang linguistiknya, menerjemahkan dengan cepat:

"...Tujuan kami berhasil. Perangkat ini stabil. Energi yang diperlukan untuk Masa Depan Bumi telah diamankan. Jangan biarkan ia ditemukan. Biarkan Legenda yang menjaganya. Ini untuk... Proyek 'Arkangel'."

Saat itulah mereka mendengar suara langkah kaki mendekat, bukan dari makhluk mitos, tetapi langkah sepatu bot militer.

Tiga pria berseragam tanpa lambang memasuki ruangan. Pemimpin mereka, seorang wanita dengan mata tajam, tersenyum dingin.

"Kerja bagus, Dr. Vance. Anda telah melakukan pekerjaan kami, hanya dengan biaya yang jauh lebih murah."

Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Mayor Anya Rostova dari Badan Keamanan Negara yang tidak dikenal.

"Proyek 'Arkangel'," jelas Anya, sambil menunjuk ke generator fusi. "Dibangun oleh tim ilmuwan Soviet pada tahun 1950-an. Mereka mengantisipasi perang nuklir dan membangun sumber energi terbarukan yang tak terbatas, menguburnya di bawah legenda yang tidak akan disentuh siapa pun. Badai dan Cerita 'Para Penjaga' adalah pertahanan pertama. Badai itu adalah efek samping termal yang disengaja. 'Para Penjaga Senyap' adalah tim keamanan asli yang hilang atau mati seiring waktu."

Elara merasa mual. "Jadi, semua penelitian saya, manuskrip itu..."

"Semua itu diatur," potong Anya. "Kami meninggalkan remah-remah roti yang cukup untuk memandu seorang yang skeptis dan ambisius seperti Anda, Dr. Vance. Kami tahu dunia akan melupakan legenda, tetapi dunia tidak akan melupakan penelitian untuk membantah legenda."

Anya memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mengambil Ben dan data-datanya.

"Kami sekarang akan mengambil alih, menonaktifkan unit untuk dipindahkan. Terima kasih atas kuncinya."

Saat Elara menundukkan kepalanya dalam kekalahan, dia mendengar Kosta berdeham.

"Mengambilnya?" tanya Kosta dengan nada lembut yang tiba-tiba. "Tidak semudah itu, Nak."

Kosta tidak bergerak, tetapi aura dingin yang pekat mulai menyelimuti ruangan. Lampu berkedip, dan generator fusi tiba-tiba mengeluarkan suara mendengung yang mengerikan.

Mayor Anya Rostova menoleh, matanya melebar. "Apa yang kamu lakukan, orang tua?"

"Saya," kata Kosta, dan untuk pertama kalinya, matanya bersinar dengan intensitas yang aneh, "adalah penjaga yang tersisa. Salah satu dari Penjaga Senyap yang asli, yang tidak mati. Kami tidak menjaga mesin Soviet. Kami menjaga apa yang digunakan Soviet untuk membangun mesin itu."

Kosta menggerakkan tangannya. Salju di luar Gerbang mulai bergerak sendiri, tidak ditiup angin, tetapi dikendalikan olehnya.

Kosta adalah keturunan langsung dari masyarakat kuno yang mendiami Vespera jauh sebelum Uni Soviet. Mereka adalah master aerokinesis, kemampuan memanipulasi cuaca dan elemen. Soviet tidak menciptakan badai itu; mereka hanya mengganggu sistem alami yang sudah ada. Generator itu menggunakan mineral yang langka, ya, tetapi fungsinya adalah memperkuat energi atmosfer yang dilepaskan oleh Kosta dan para penjaga lainnya, memberikannya stabilitas untuk digunakan dalam skala besar.

"Arkangel bukanlah ciptaan Soviet," jelas Kosta, suaranya bergaung. "Itu adalah penyempurnaan mereka atas kekayaan energi murni yang sudah ada di sini, dikendalikan oleh leluhur saya. Mereka membangunnya, tetapi mereka tidak pernah bisa menonaktifkannya. Hanya kami yang bisa."

Anya mengangkat senjatanya, wajahnya panik. "Tembak dia!"

Pada saat yang sama, Elara menyadari kebenaran terakhir: Kosta telah membiarkan mereka masuk ke dalam kawah. Dia tidak memperingatkan mereka karena dia takut pada mitos; dia memperingatkan mereka karena dia tahu mereka akan membawa perhatian kepada penjaga yang telah lama tertidur—yaitu pemerintah di balik legenda.

Kosta tidak membutuhkan senjata. Dia hanya menoleh ke Ben.

"Anak muda, putar tombol katup bypass kristal. Sekarang!"

Ben, meskipun ketakutan, bertindak. Dia memutar katup besar yang ada di samping generator.

Saat katup berputar, energi yang dikendalikan oleh Kosta memuncak. Generator itu tidak meledak; ia berhenti mendadak. Badai di luar, yang selama ini stabil, mulai berbalik dan berputar ke dalam.

Anya dan anak buahnya tersedot kembali menuju pintu masuk dengan kekuatan angin yang tak terlihat. Teriakan mereka hilang dalam deru salju yang kini memenuhi ruangan. Kosta hanya berdiri diam, matanya tertutup.

Ketika debu dan salju mereda, Kosta berbalik ke Elara dan Ben.

"Anda datang mencari kebenaran ilmiah, Dokter," katanya, membersihkan salju dari mantelnya. "Anda menemukannya. Sekarang, Anda harus membantu saya melindunginya dengan kebohongan yang lebih besar."

Kosta kemudian menghancurkan generator itu, memecahkannya menjadi debu kristal dengan kekuatan yang luar biasa. Dia menghapus semua data Ben dan memori kamera Elara.

"Orang akan menemukan puing-puing generator Soviet yang rusak, Dokter," katanya. "Mereka akan menyimpulkan bahwa Proyek 'Arkangel' gagal, dan mitos Vespera tetaplah mitos. Tidak ada yang akan mencari lagi. Anda dan rekan Anda adalah satu-satunya saksi. Sekarang, pergi. Lupakan pulsa itu. Lupakan teknologi itu. Ingatlah para dewa salju yang marah. Itu adalah sejarah yang aman."

Elara dan Ben, terguncang, dipaksa menuruni gunung oleh Kosta, yang memanipulasi angin untuk mendorong mereka dengan kecepatan yang menakutkan, meninggalkan jejak badai yang menghilang.

Elara Vance kembali dengan cerita tentang bencana yang tidak meyakinkan. Dia dan Ben adalah satu-satunya yang selamat dari badai yang tiba-tiba dan mematikan. Mereka bersaksi bahwa mereka menemukan sisa-sisa pos pengamatan geofisika Soviet yang gagal, yang menjelaskan anomali frekuensi rendah. Kisah mereka diterima, mengubur Gerbang di bawah lapisan skeptisisme dan salju lagi.

Tahun berikutnya, Elara menerima kiriman aneh: sebuah kalung liontin kecil, diukir dari batu kristal basal biru. Tidak ada catatan.

Dia menatap liontin itu, lalu ke peta Vespera di dinding kantornya. Dia tidak bisa melupakan Kosta. Dia tidak bisa melupakan pulsa itu.

Dia telah mencari pengetahuan, tetapi yang dia temukan adalah kebenaran yang terlalu kuat untuk dipegang. Dia tahu bahwa legenda bukanlah sejarah yang salah, tetapi cerita yang dibuat untuk melindungi rahasia.

Dan dia sekarang menjadi bagian dari legenda itu. Setiap malam, ketika angin dingin berdesir di jendelanya, dia merasa seperti mendengar bisikan Kosta: Simpanlah kebohongan itu, Dokter. Ia yang menjaga dunia kita.

Selesai.